Bangka My Pulau



Seperti halnya pada pembangunan sebelumnya, pada saat ini pembangunan sektor industri terus ditingkatkan dan diarahkan agar semakin menjadi penggerak utama ekonomi yang efesien, berdaya saing tinggi, mempunyai struktur yang kukuh dengan pola produksi semakin berkembang dari barang-barang yang mengandalkan pada tenaga kerja produktif dan sumber daya alam melimpah menjadi barang bermutu, bernilai tambah tinggi dan padat karya yang membutuhkan keterampilan.

Pembangunan sektor industri berusaha menciptakan struktur ekonomi yang bertumpu pada industri maju dengan didukung sektor pertanian yang tangguh sambil berusaha meningkatkan perkembangan industri kecil padat karya (termasuk industri kerajinan rumah tangga) guna memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha sambil menciptakan nilai tambah dan berpartispasi dalam mengentaskan kemiskinan.

Selain sektor industri, pembangunan sektor pertambangan yang pada hakekatnya merupakan upaya pengembangan sumberdaya alam mineral dan energi yang potensial untuk dimanfaatkan secara hemat dan optimal bagi kepentingan masyarakat juga mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Bahan galian yang paling banyak dieksploitir selama ini dan telah banyak diusahakan secara besar-besaran oleh pemerintah adalah timah. Sedangkan bahan galian lainnya belum diusahakan secara besar-besaran dan masih dilaksanakan pengelolaannya oleh penduduk setempat atau oleh swasta dengan jumlah terbatas.

Pada tahun 2007 jumlah industri di Kabupaten Bangka sebanyak 41 industri, yang terdiri dari industri besar sebanyak 1 dengan jumlah tenaga kerja 44 orang, industri sedang sebanyak 1 dengan tenaga kerja 10 orang sedangkan industri kecil rumah tangga ada sebanyak 39 perusahaan dengan 201 orang tenaga kerja.

Jika diklasifikasikan menurut jenis industri, maka industri kecil terbagi menjadi: industri pangan sebanyak 14 usaha dengan tenaga kerja 47 orang, industri sandang dan kulit 2 usaha dengan tenaga kerja 8 orang, industri logam mesin dan elektronik 13 usaha dengan tenaga kerja 69 orang, industri agro non pangan dan hasil hutan 10 unit dengan tenaga kerja 77 orang.

Produksi Pengolahan bijih timah (logam timah) di Kabupaten Bangka pada tahun 2007 sebanyak11.365.735 MTon, Sedangkan produksi bijih timah sebanyak 12.251.200 Ton Sn

Adapun produksi bahan galian golongan C di Kabupaten Bangka pada tahun 2007 yaitu kaolin 10.240 Ton, pasir kuarsa 22.309 Ton, granit 7.417,20 Ton, tanah liat 24.203,17 Ton, pasir bangunan 16.585.50 Ton dan bahan tambang lainnya 4.289,90 Ton.

JUMLAH PRODUKSI BIJIH TIMAH DAN LOGAM TIMAH
DI KAB. BANGKA TAHUN 2007

Kecamatan Biji Timah (Ton Sn) Logam Timah (M.Ton)
Sungailiat 1.675,700
1.554,587
Pemali 1.162,800
1.078,758
Merawang 1.575,700
1.461,815
Belinyu 3.199,000
2.967,790
Puding Besar -
-
Riau Silip 2.453,200
2.275,893
Mendo Barat 819,700
760,456
Bakam 1.365,100
1.266,436
Jumlah 12.251,200
1.266,436

Sumber : PT. Tambang Timah, 2008


Kelapa Sawit
Lada Karet
img_0185_140_02 img_0194_140_02 img_0199_140

Pembangunan sub sektor perkebunan pada hakekatnya adalah kelanjutan dan peningkatan dari semua usaha yang telah dilaksanakan pada pembangunan sebelumnya. Untuk Kabupaten Bangka sub sektor perkebunan merupakan salah satu program strategis, karena memegang peranan yang relatif penting dalam perekonomian masyarakat.

Perkebunan di Kabupaten Bangka dibagi atas perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Produksi komoditas perkebunan rakyat terdiri dari antara lain lada, karet, kelapa, cengkeh dan coklat. Sedangkan perkebunan besar dikelola oleh 8 perusahan perkebunan swasta dengan tanaman utama kelapa sawit yang mencapai pencadangan lahan pada tahun 2007 sebesar 85.369,09 Ha dan areal tanam seluas 19.552,79 Ha.

Pada tahun 2007 luas tanaman perkebunan lada sebesar 5.748 Ha dengan produksi sebesar 3.198,30 Ton, karet luasnya 19.215 Ha dengan produksi 7.448,30 Ton, kelapa luasnya 3.718,00 Ha dengan produksi 2.108,10 Ton, cengkeh luasnya 40 Ha dengan produksi 18 Ton dan tanaman coklat seluas 142 Ha dengan produksi 37,70 Ton.


Kakap Merah
Terisi Tenggiri
dsc_0063_140 dsc_0077_140 dsc_0087_140_01

Kabupaten Bangka secara geografis sebagian besar wilayahnya berbatasan dengan laut, antara lain : sebelah utara berbatasan dengan laut Natuna; dan Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Wilayah Kabupaten Bangka merupakan wilayah pesisir yang panjang dan dikelilingi pulau-pulau kecil disekitarnya. Selain memiliki perairan laut yang cukup luas, Kabupaten Bangka juga memiliki perairan payau, rawa, sungai dan kolong (eks galian timah), yang mempunyai potensi perikanan yang cukup besar dan prospektif bila dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.

Untuk wilayah laut Kabupaten Bangka, Potensi Lestari Sumberdaya Perikanan Laut (MSY) tercatat sebesar 31.875 ton/tahun. Dan baru dimanfaatkan sekitar 67 %-nya. Namun nilai produksi perikanan laut di wilayah Kabupaten Bangka mengalami kenaikan setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana penangkapan yang digunakan nelayan. Selain potensi perikanan tangkap laut di kabupaten Bangka juga berpotensi untuk pengembangan budidaya laut antara lain untuk komoditas kakap, kerapu, dan rumput laut. Komoditas Perikanan laut yang memiliki nilai ekonomis penting di Kabupaten Bangka antara lain Kerapu, Kakap Merah, Udang, Cumi-cumi, Kerang, Sirip Ikan Hiu, Pari, Tenggiri, Tongkol dll. Peariran laut Kabupaten Bangka juga menyimpan potensi non ikan yaitu untuk pengembangan wisata bahari dan benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam dan penambangan lepas pantai.

Potensi Perikanan darat juga tak kalah banyaknya, baik perikanan tangkap maupun budidaya. Sungai, Rawa dan Kolong memiliki potensi untuk pengembangan perikanan. Komoditas perikanan yang biasa ditangkap dari perairan tersebut dan merupakan ikan konsumsi bagi masyarakat lokal namun memiliki nilai ekonomis adalah ikan Gabus, Baung, Udang Galah, Lele lokal, Belida, dll. Ikan-ikan tersebut juga berpotensi untuk dibudidayakan. Sedangkan ikan-ikan konsumsi yang sudah dibudidayakan di kolam-kolam dan tambak antara lain adalah ikan patin, lele, gurami, nila, mujair, bawal, mas, baung dll. Selain di kolam ikan-ikan tersebut juga dapat dibudidayakan di Keramba jaring apung di sungai dan kolong.

Disamping ikan konsumsi, Kabupaten Bangka juga berpotensi untuk pengembangan ikan hias mengingat lokasi Kabupaten Bangka yang dekat dengan pasar ikan hias Asia dan akses transportasi yang mudah ke Jakarta dan Sumatera, Ikan hias ekonomis penting yang dapat dikembangkan antara lain Mas koki, Maanvis, Kelesak, Cupang, Black Ghost, Lobster air tawar, dll.

Perairan payau seluas 82.274 ha berpotensi untuk pengembangan budidaya air payau antara lain untuk budidaya udang windu, vanameii, kakap putih dan ikan nila.

Banyaknya hasil perikanan ikut mendorong berkembangnya industri pengolahan perikanan di Kabupaten Bangka. Beberapa produk hasil pengolahan perikanan yang terkenal dari Kabupaten Bangka antara lain: terasi, kerupuk ikan, kerupuk udang, kerupuk telur cumi (kricu), getas, empek-empek, otak-otak ikan dan sebagainya.


Martabak manis dikenal juga sebagai martabak kue atau martabak terang bulan. Cara membuatnya sederhana, namun penganan ini mengandung banyak lemak sehingga perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya.

Bahan-bahan

Isi/Atasan

Cara membuatnya

  1. Semua bahan dicampur dan diaduk.
  2. Siapkan wajan datar/pan (diameter lk. 25cm) dan panaskan mentega hingga cair dan panas.
  3. Kecilkan api. Tuangkan campuran bahan dan tunggu hingga setengah matang (waktunya singkat, tampak uap keluar dari permukaan)
  4. Taburkan isi/atasan sesuai selera.
  5. Setelah matang (lk. setengah menit) angkat dan lepaskan kue dari wajan.
  6. Lipat kue hingga berbentuk setengah lingkaran. Potong-potong. Hidangkan.



Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida.

Catatan

Jumlah kecil timah dalam makanan kaleng tidak berbahaya terhadap manusia. Senyawa timah trialkil dan triaril berbahaya bagi makhluk hidup dan harus ditangani secara hati-hati. timah juga digunakan dalam pembuatan grenjeng rokok(timah putih),pada longsongan pelurui(timah hitam)



Lada atau merica (Piper nigrum L.) adalah tumbuhan penghasil rempah-rempah yang berasal dari bijinya. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia. Pada masa lampau harganya sangat tinggi sehingga memicu penjelajah Eropa berkelana untuk memonopoli lada dan mengawali sejarah kolonisasi Afrika, Asia, dan Amerika.

Di Indonesia, lada terutama dihasilkan di Pulau Bangka. Lada disebut sahang dalam bahasa Banjar

Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai kesempatan. Manisan kering adalah produk olahan yang berasal dari buah-buahan dimana pemasakannya dengan menggunakan gula kemudian di keringkan. Produk ini mempunyai beberapa keuntungan diantaranya; bentuknya lebih menarik, lebih awet volume serta bobotnya menjadi lebih kecil sehingga mempermudah pengangkutan.

Meskipun jenis manisan buah yang umum dipasarkan ada bermacam-macam bentuk dan rasanya, namun sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:

1. Golongan pertama adalah manisan basah dengan larutan gula encer (buah dilarutkan dalam gula jambu, mangga, salak dan kedondong).

2. Golongan kedua adalah manisan larutan gula kental menempel pada buah. Manisan jenis ini adalah pala, lobi-lobi dan ceremai.

3. Golongan ketiga adalah manisan kering dengan gula utuh (sebagai gula tidak larut dan menempel pada buah). Buah yang sering digunakan adalah buah mangga, kedondong, sirsak dan pala.

4. Golongan keempat adalah manisan kering asin karena unsur dominan dalam bahan adalah garam. Jenis buah yang dibuat adalah jaambu biji, buah, mangga, belimbing dan buah pala.

Produk olahan yang sangat disukai oleh masyarakat adalah manisan. Rasanya yang segar dapat dijadikan penawar haus disaat udara panas, dan cocok dinikmati di berbagaai kesempatan. Bahan dasar pembuatan manisan adalah buah kedondong, mangga, ceremai, dan pepaya. Dapat pula dibuat selain dari buah yaitu: jahe dan daun pepaya. Produk pangan yang mengandung kadar gula tinggi yaitu produk manisan yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama.
Manisan merupakan salah satu metode pengawetan produk buah-buahan yang paling tua, dan dalam pembuatannya menggunakan gula, dengan cara merendam dan memanaskan buah dalam madu.

Perendaman dalam Larutan CaCl2
CaCl2 merupakan elektrolit kuat yang mudah larut dalam air. Garam kalsium yang bisa digunakan selain CaCl2 adalah Ca-laktat, Ca-sitrat dan Ca-hidroksida. Ion kalsium juga dapat memperkuat tekstur dan mencegah browning enzimatis karena ion kalsium bereaksi dengan asam amino sehingga menghambat reaksi pencoklatan.
Pada buah yang masih muda, banyak mengandung senyawa protopektin yang berfungsi sebagai penguat lamella tengah dan membran sel. Protopektin tersebut merupakan makromolekul yang tersusun dari polimer asam galakturonat, banyak kalsium dan magnesium.

Tekstur produk hasil pengeringan dapat diperbaiki dengan melakukan perendaman dalam garam kalsium yang dapat mengeraskan jaringan produk. Ada 2 macam enzim pemecah pektin yang terdapat pada jaringan buah yang telah masak, yaitu esterase dan poligalakturonase, yang aktivitasnya meningkat selama proses pematangan buah.

Proses pengolahan, pemanasan atau pembekuan dapat melunakkan jaringan sel tanaman tersebut, sehingga produk yang diperoleh mempunyai tekstur yang lunak. Ion kalsium akan berikatan dengan pektin membentuk Ca-Pektat/Ca Pektat yang tidak larut dalam air dan menghasilkan tekstur yang keras.

Pengaruh kekerasan oleh ion kalsium disebabkan terbentuknya ikatan menyilang antara ion kalsium divalent dengan polimer senyawa pectin yang bermuatan negatif yaitu pada gugus karboksil asam galakturonat, bila ikatan menyilang ini terjadi dalam jumlah besar maka akan terjadi jaringan molekul yang melebar. Adannya jaringan tersebut akan mempengaruhi daya larut senyawa pektin dan akan semakin kokoh dari pengaruh mekanis.

Perendaman dalam Larutan Gula
Pada produk manisan buah, jumlah gula yang digunakan tergantung pada jenis dan varietas buah ataupun selera individu sendiri. Gula yang ditambahkan dapat berupa bentuk kering ataupun sirup dengan konsentrasi tertentu.

Apabila gula ditambahkaan ke dalam bahan pangan dalam konsentrasi yang tinggi (paling sedikit 40% padatan terlarut) sebagian dari air yang ada menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air (Aw) dari bahan pangan berkurang. Produk-produk pangan berkadar gula tinggi cenderung rusak oleh khamir dan kapang, yaitu kelompok mikroorganisme yang relative mudah rusak oleh panas (seperti dalam pasteurisasi) atau dihambat oleh hal-hal lain.

Proses perendaman dalam larutan gula ada 2 cara, yaitu cara lambat dan cepat. Pada cara lambat, perlakuan perendaman dalam larutan gula memerlukan waktu lama. Konsentrasi gula awalnya 30% dan buah direndam selama 24 jam konsentrasi gula ditingkatkan menjadi 40% dan buah direndam lagi selama 24 jam. Demikian seterusnya hingga konsentrasi gula mencapai 70%. Pada konsentrasi gula tinggi buah direndam selama 3 minggu dan kemudian buah di keringkan.

Pada perendaman dalam larutan gula dengan cara cepat, pelaksanaanya dapat disingkat menjadi beberapa jam saja dengan mempertahankan larutan gula pada suhu 140-1500F (60-650C). Kenaikan konsentrasi gula dilakukan setiap 3-4 jam sekali sampai mencapai konsentrasi kira-kira 68.

Konsentrasi yang cukup tinggi (70%) sudah dapat menghambat pertumbuhan mikroba, akan tetapi pada umumnya gula dipergunakan dengan salah satu tekhnik pengawetan lainnya misalnya dikombinasikan dengan keasaman yang rendah, pasteurisasi, penyimpanan pada suhu rendah, pengeringan, pembekuan dan penambahan bahan kimia seperti SO2 , asam benzoat dan lain-lain. Bahan pangan yang mempunyai kadar gula yang tinggi berarti mempunyai Aw rendah.

Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.

Tanda ikan yang sudah busuk:

- mata suram dan tenggelam;
- sisik suram dan mudah lepas;
- warna kulit suram dengan lendir tebal;
- insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
- dinding perut lembek;
- warna keseluruhan suram dan berbau busuk.

Tanda ikan yang masih segar:

- daging kenyal;
- mata jernih menonjol;
- sisik kuat dan mengkilat;
- sirip kuat;
- warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
- insang berwarna merah;
- dinding perut kuat;
- bau ikan segar.

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak.

Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih.

Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan. Terasi merupakan produk ikan setengah basah yang dibuat dari udang atau ikan-ikan kecil yang dicampur dengan garam, kemudian diragikan. Terasi digunakan sebagai bahan penyedap masakan seperti pada masakan sayuran,sambal, rujak, dan sebagainya. Sebagai bahan makanan setengah basah yang
berkadar garam tinggi, terasi dapat disimpan berbulan-bulan.

Bahan Pembuatan Terasi

1) Ikan laut (ikan tawar) 10 kg
2) Garam dapur 3 kg

Alat Pembuatan Terasi

1) Bak (tong kayu) tempat penggaraman
2) Pisau
3) Tampah (nyiru)
4) Peti Kayu (keranjang bambu)

Cara Pembuatan Terasi

1) Cuci ikan kecil-kecil atau rebon sampai bersih dari kotoran;

2) Masukkan ke dalam baskom penggaraman, tambahkan garam dan aduk sampai rata;

3) Tutup bak dan biarkan campuran ikan garam selama 1~7 hari (peragian I);

4) Selesai peragian I, jemur rebon atau ikan di terik matahari sampai setengah kering kemudian tumbuk sampai hancur (lumat), lalu jemur lagi. Lakukan hal tersebut selama 2~4 hari (peragian II). Kemudian cetak dan bungkus. Apabila perlu jemur lagi baru dibungkus.

Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.

Tanda ikan yang sudah busuk:

- mata suram dan tenggelam;
- sisik suram dan mudah lepas;
- warna kulit suram dengan lendir tebal;
- insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
- dinding perut lembek;
- warna keseluruhan suram dan berbau busuk.

Tanda ikan yang masih segar:

- daging kenyal;
- mata jernih menonjol;
- sisik kuat dan mengkilat;
- sirip kuat;
- warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
- insang berwarna merah;
- dinding perut kuat;
- bau ikan segar.

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak.

Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih.

Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan. Terasi merupakan produk ikan setengah basah yang dibuat dari udang atau ikan-ikan kecil yang dicampur dengan garam, kemudian diragikan. Terasi digunakan sebagai bahan penyedap masakan seperti pada masakan sayuran,sambal, rujak, dan sebagainya. Sebagai bahan makanan setengah basah yang
berkadar garam tinggi, terasi dapat disimpan berbulan-bulan.

Bahan Pembuatan Terasi

1) Ikan laut (ikan tawar) 10 kg
2) Garam dapur 3 kg

Alat Pembuatan Terasi

1) Bak (tong kayu) tempat penggaraman
2) Pisau
3) Tampah (nyiru)
4) Peti Kayu (keranjang bambu)

Cara Pembuatan Terasi

1) Cuci ikan kecil-kecil atau rebon sampai bersih dari kotoran;

2) Masukkan ke dalam baskom penggaraman, tambahkan garam dan aduk sampai rata;

3) Tutup bak dan biarkan campuran ikan garam selama 1~7 hari (peragian I);

4) Selesai peragian I, jemur rebon atau ikan di terik matahari sampai setengah kering kemudian tumbuk sampai hancur (lumat), lalu jemur lagi. Lakukan hal tersebut selama 2~4 hari (peragian II). Kemudian cetak dan bungkus. Apabila perlu jemur lagi baru dibungkus.

Perang Ketupat di Tempilang

Gendang panjang, gendang Tempilang/Gendang disambit, kulet belulang/Tari kamei, tari Serimbang,/Tari kek nyambut, tamu yang datang

Lagu Timang Burong (Menimang Burung) pengiring tari serimbang itu dilantunkan secara lembut. Lagu itu, diiringi suara gendang dari enam penabuh serta alunan biola, untuk mengiringi gerak lima penari remaja yang menyambut tamu. Dengan baju dan selendang merah, kelima penari menyita perhatian ribuan pengunjung yang memadati Pantai Pasir Kuning, Tempilang, Bangka Barat, Bangka Belitung.

Tarian yang menggambarkan kegembiraan sekumpulan burung siang menyambut kehadiran seekor burung malam itu merupakan pembukaan dari rangkaian tradisi perang ketupat, khas Kecamatan Tempilang, awal September lalu. Tradisi tersebut menggambarkan perang terhadap makhluk-makhluk halus yang jahat, yang sering mengganggu kehidupan masyarakat.

Tradisi itu sebenarnya sudah dimulai pada malam sebelum perang ketupat dimulai. Pada malam hari sebelumnya, tiga dukun Kecamatan Tempilang, yaitu dukun darat, dukun laut, dan dukun yang paling senior, memulai upacara Penimbongan.

Upacara dimaksudkan untuk memberi makan makhluk halus yang dipercaya bertempat tinggal di darat. Sesaji untuk makanan makhluk halus itu diletakkan di atas penimbong atau rumah-rumahan dari kayu menangor.

Secara bergantian, ketiga dukun itu memanggil roh-roh di Gunung Panden, yaitu Akek Sekerincing, Besi Akek Simpai, Akek Bejanggut Kawat, Datuk Segenter Alam, Putri Urai Emas, Putri Lepek Panden, serta makhluk halus yang bermukim di Gunung Mares, yaitu Sumedang Jati Suara dan Akek Kebudin.

Menurut para dukun, makhluk-makhluk halus itu bertabiat baik dan menjadi penjaga Desa Tempilang dari serangan roh-roh jahat. Karena itu, mereka harus diberi makan agar tetap bersikap baik terhadap warga desa.

Pada upacara Penimbongan itu digelar tari campak, tari serimbang, tari kedidi, dan tari seramo. Tari campak dilakukan dalam beberapa tahap dengan iringan pantun yang dinyanyikan secara bersahut-sahutan. Tari ini juga biasa digelar dalam pesta pernikahan atau pesta rakyat lainnya.

Tari kedidi lebih mirip dengan peragaan jurus-jurus silat yang diilhami gerakan lincah burung kedidi, sedangkan tari seramo merupakan tari penutup yang menggambarkan pertempuran habis-habisan antara kebenaran melawan kejahatan.

Seusai upacara Penimbongan, para dukun itu kembali mengadakan upacara Ngancak, yakni pada tengah malamnya. Upacara Ngancak dimaksudkan memberi makan kepada makhluk halus penunggu laut.

Diterangi empat batang lilin, dukun laut membuka acara itu dengan membaca mantra-mantra pemanggil makhluk halus penunggu laut, di antara bebatuan tepi Pantai Pasir Kuning, Tempilang. Nama-nama makhluk halus itu diyakini tidak boleh diberitahukan kepada masyarakat agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan tertentu.

Seperti pada upacara Penimbongan, upacara Ngancak juga dilengkapi sesaji bagi makhluk halus penunggu laut. Sesaji itu dipercaya merupakan makanan kesukaan siluman buaya, yaitu buk pulot atau nasi ketan, telur rebus, dan pisang rejang.

Perang ketupat

Pagi harinya, seusai tari serimbang digelar, dukun darat dan dukun laut bersatu merapal mantra di depan wadah yang berisi 40 ketupat. Mereka juga berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar perayaan tersebut dilindungi, jauh dari bencana.

Di tengah membaca mantra, dukun darat tiba-tiba tak sadarkan diri (trance) dan terjatuh. Dukun laut menolongnya dengan membaca beberapa mantra, dan akhirnya dukun darat pun sadar dalam hitungan detik.

Menurut beberapa orang tua di tempat tersebut, ketika itu dukun darat sedang berhubungan dengan arwah para leluhur. Kenyataannya, setelah siuman, dukun darat menyampaikan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan (pantangan) warga selama tiga hari, antara lain melaut, bertengkar, menjuntai kaki dari sampan ke laut, menjemur pakaian di pagar, dan mencuci kelambu serta cincin di sungai atau laut.

Setelah semua ritual doa selesai, kedua dukun itu langsung menata ketupat di atas sehelai tikar pandan. Sepuluh ketupat menghadap ke sisi darat dan sepuluh lainnya ke sisi laut. Kemudian, 20 pemuda yang menjadi peserta perang ketupat juga berhadapan dalam dua kelompok, menghadap ke laut dan ke darat.

Dukun darat memberi contoh dengan melemparkan ketupat ke punggung dukun laut dan kemudian dibalas, tetapi ketupat tidak boleh dilemparkan ke arah kepala. Kemudian, dengan aba-aba peluit dari dukun laut, perang ketupat pun dimulai.

Ke-20 pemuda langsung menghambur ke tengah dan saling melemparkan ketupat ke arah lawan mereka. Semua bersemangat melemparkan ketupat sekeras-kerasnya dan berebut ketupat yang jatuh. Keadaan kacau sampai dukun laut meniup peluitnya tanda usai perang dan mereka pun berjabat tangan.

Selanjutnya, perang babak kedua dimulai. Prosesnya sama dengan yang pertama, tetapi pesertanya diganti. Perang kali ini pun tidak kalah serunya karena semua peserta melempar ketupat dengan penuh emosi.

Rangkaian upacara itu ditutup dengan upacara Nganyot Perae atau menghanyutkan perahu mainan dari kayu ke laut. Upacara itu dimaksudkan mengantar para makhluk halus pulang agar tidak mengganggu masyarakat Tempilang.

Pergeseran budaya

Kentalnya pengaruh dukun dan dominannya aspek dinamisme dalam tradisi perang ketupat terjadi karena budaya ini merupakan warisan masyarakat asli Pulau Bangka yang belum beragama, atau sering disebut sebagai orang Lom. Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan dimulainya tradisi ini. Namun, berdasarkan cerita rakyat, ketika Gunung Krakatu meletus pada tahun 1883, tradisi ini sudah ada.

Seiring dengan masuknya pengaruh Islam ke Bangka, tradisi tersebut pun mengalami beberapa perubahan cara dan pergeseran substansi. Meskipun tetap turut menonton perang ketupat, sebagian besar warga yang beragama Islam telah mengubah beberapa ritual menjadi bernuansa islami.

Perayaan yang dulunya difokuskan bagi roh-roh halus, kini sebagian ditujukan untuk mengenang arwah leluhur. Demikian pula dengan sesaji, diubah menjadi kenduri untuk dimakan bersama.


1. Kemplang/Getas

Kemplang atau kerupuk merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Bangka. Jenis makanan ini banyak dijumpai di toko-toko tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Bangka. Industri usaha pembuatan kemplang tergolong dalam industri rumah tangga dimana sebagian besar diusahakan oleh kaum ibu-ibu rumah tangga. Daerah sentra pembuatan kemplang di Kabupaten Bangka adalah Kecamatan Belinyu, Sungailiat dan Merawang. Yang paling dikenal di Kabupaten Bangka adalah kemplang Belinyu yang memiliki ciri khas dan rasa yang enak.

Kemplang termasuk kedalam makan selingan atau dapat juga sebagai lauk pauk. Bahan dasar yang digunakan adalah ikan dan tepung tapioka. Dapat pula ikan diganti dengan udang atau cumi-cumi.

Bahan-bahan :

  • Ikan Tenggiri
  • Tepung Tapioka
  • Garam
  • Bumbu penyedap

Peralatan :

  • Alat penggiling ikan
  • Alat Penjemuran
  • Alat Penggorengan
  • Alat Pemotong kemplang

Proses Pembuatan

  1. Mula-mula ikan dibersihkan dari sisik, perut dan kepalanya. Lalu dicuci bersih dan ditiriskan. Pisahkan daging ikan dari tulangnya.
  2. Daging ikan yang telah bersih dari tulang kemudian digiling dengan menggunakan alat penggiling ikan.
  3. Daging ikan yang telah halus dicampur dengan garam dan diaduk rata. Setelah tercampur rata, daging ikan dicampur dengan tepung tapioka sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata hingga menjadi setengah padat dan dapat dibentuk lenjeran.

Untuk Kemplang :

a. Lenjeran bahan kemplang direbus di air yang sudah mendidih dan akan mengapung apabila telah masak atau dapat juga dikukus hingga matang. Diamkan hingga dingin dan agak keras. Lenjeran yang telah keras tersebut dipotong-potong dengan ketebalan tertentu, kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering kemplang dapat digoreng.

b. Kemplang tersebut dapat juga digoreng dengan menggunakan pasir yang disebut kemplang panggang. Caranya pasir bersih yang diambil dari dasar sungai dikeringkan menggunakan sinar matahari, kemudian ditaruh diwajan dan dipanaskan. Setelah pasir diwajan benar-benar panas, benamkan kemplang kedalam pasir panas tersebut. Sambil dibolak-balik hingga matang.

Untuk Getas :

a. Adonan setengah padat tersebut dibuat bulatan sebesar ibu jari atau berbentuk lenjeran kecil (diameter 1-2 cm), kemudian dipotong-potong dan langsung digoreng didalam minyak panas.

2. Kericu

Kericu merupakan salah satu jenis panganan cemilan khas Bangka yang memiliki cita rasa yang enak dan bergizi tinggi. Bahan utama pembuatan kericu adalah telur cumi-cumi dan sagu (tapioka). Produk ini masih tergolong home industri. Daerah terbanyak yang menghasilkan kericu adalah Kecamatan Sungailiat dan Belinyu.

Bahan dan peralatan :

a. Bahan :

- Telur cumi-cumi

- Sagu

- Telur ayam

- Garam

- Bumbu penyedap

b. Peralatan :

- Kuali

- Kompor

- Saringan

- Alat pengaduk

- Baskom

- Saoki

- Penggilingan ikan

Proses Pembuatan :

a. Telur cumi-cumi dicuci bersih hingga terpisah antara telur dengan kotoran, lalu ditiriskan. Kemudian telur tersebut digiling dengan menggunakan penggilingan ikan..

b. Telur cumi-cumi yang telah halus dicampur dengan telur ayam, garam dan bumbu penyedap lalu diaduk rata.

c. Setelah tercampur rata hingga menyerupai bubur, sagu dimasukkan sedikit demi sedikit hingga menjadi adonan setengah padat.

d. Adonan tersebut kemudian dibentuk sesuai selera, biasanya kericu dibentuk seperti stik kayu kecil-kecil. Adonan yang telah dibentuk langsung direndam kedalam minyak dingin agar tidak menyatu antara satu dengan lainnya.

e. Minyak goreng terlebih dahulu dipanaskan, setelah panas lalu kericu yang telah direndam minyak dimasukkan ke dalam penggorengan. Angkat setelah masak dan ditiriskan hingga kering.

3. Rusip

Rusip merupakan makanan tradisional masyarakat Bangka. Makanan ini dibuat dari ikan teri yang difermentasikan. Rusip digunakan sebagai pengganti sambal untuk lalapan. Rusip diproduksi secara merata di setiap daerah di Kabupaten Bnagka. Namun skala pengusahaannya masih kecil (skala rumah tangga). Jenis makanan ini banyak dijumpai di toko-toko penjual makanan khas yang ada di Kabupaten Bangka, ada pula yang dijajakan langsung dari rumah ke rumah.

Bahan dan peralatan :

Bahan :

- Ikan teri segar

- Garam

- Gula aren

Peralatan :

- Baskom

- Saoki

- Toples/botol

Proses Pembuatan :

a. Ikan teri segar dibersihkan dari kotoran dan kepalanya dibuang. Kemudian dicuci hingga benar-benar bersih lalu tiriskan hingga benar-benar kering.

b. Campur ikan dengan garam sambil diremas-remas hingga benar-benar tercampur rata. Diamkan selama + 1 hari didalam wadah yang tertutup rapat.

c. Masak gula aren dengan air hingga gula aren larut ke dalam air. Biarkan air gula dingin.

d. Setelah + 1 hari, buka asinan ikan teri. Campurkan air gula aren dengan asinan ikan teri. Kemudian masukkan ke dalam wadah yang tertutup rapat. Biarkan selama + 1 minggu. Jika rusip telah menghasilkan aroma yang khas dan rasanya agak asam maka rusip sudah siap dikonsumsi.

e. Rusip dapat dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu ataupun dimasak terlebih dahulu sesuai selera dengan menambahkan irisan bawang merah dan cabe rawit.

4. Terasi bubuk

Terasi merupakan bahan penyedap masakan agar lebih enak dan sedap. Terasi dikenal dalam bentuk padat dan bubuk. Terasi bubuk mulai dikenal sejak tahun 2000. Terasi ini diproduksi oleh home industri, namun produk diversifikasi terasi ini masih jarang ditemukan dipasar karena masyarakat luas lebih mengenal terasi dalam bentuk padat. Kelebihan terasi bubuk ini lebih praktis dalam penggunaan dan lebih tahan lama. Daerah pembuatan terasi di Kabupaten Bangka adalah Kecamatan Sungailiat dan Belinyu.

Bahan dan peralatan :

a. Bahan :

- Udang halus (kecil)

- Garam

b. Peralatan :

- Blender

- Kompor

- Oven

- Alat pengaduk

- Baskom

- Ayakan

- Penggilingan ikan

- Tampah

- Kuali

Proses Pembuatan :

a. Udang dicuci dan dipisahkan dari kotoran, kemudian ditiriskan.

b. Udang yang sudah ditiriskan dicampur dengan garam hingga merata dan dibiarkan selama 1 (satu) malam, kemudian dijemur dengan panas matahari selama 4 jam.

c. Udang yang sudah dijemur kemudian digiling dengan menggunakan penggilingan ikan atau dapat ditumbuk dengan lesung. Setelah halus dijemur lagi dengan panas matahari hingga kering selama 1 – 2 hari, tergantung cuaca.

d. Bahan udang yang sudah kering tersebut diblenber sampai halus dan diayak hingga menghasilkan bubuk terasi.

e. Proses akhir terasi bubuk digongseng sampai masak, diangkat dan didinginkan.

5. Pantiaw

Pantiaw merupakan salah satu makanan selingan khas Bangka. Makanan ini mirip dengan laksa tetapi berbeda bentuknya. Pantiaw diproduksi di hampir setiap daerah di Kabupaten Bangka dalam skala rumah tangga. Pemasarannya pun masih sangat sederhana. Biasanya pantiaw dijajakan dari rumah ke rumah atau di toko-toko/warung penjual makanan. Bahan utama pembuatan pantiaw adalah sagu dan tepung beras.

Bahan dan peralatan :

a. Bahan :

Bahan pantiaw

- Sagu

- Tepung beras

- Garam

Bahan bumbu ikan

- Ikan tenggiri

- Minyak goreng untuk menumis

- Bawang merah

- Bawang putih

- Jahe

- Merica bubuk

- Ketumbar

- Daun salam

- Serai

- Garam

- Penyedap

b. Peralatan :

- Gilingan ikan

- Ampia

- Kukusan

- Kompor

Upacara Adat Rebo Kasan

pict4291_277Upacara adat Tolak Bala disimbolkan dengan ' ketupat lepas ' dan 'air wafa' yang dilaksanakan secara turun temurun oleh penduduk desa Air Anyir, Kecamatan Merawang. Merupakan agenda tahunan setiap tanggal 24 safar (hijriyah).

Traditional ceremony warding off mishap symbolized by 'ketupat lepas' and 'air wafa' maintained from generation to generation by the inhabitants of Air Anyir village, sub-district of Merawang. This annual event is held every 24 Shafar (Isalmic Calendar).

Tradisi Sepintu Sedulang

pict9080_277Jiwa gotong royong masyarakat Bangka cukup tinggi. Warga masyarakat akan mengulurkan tangannya membantu jika ada anggota warganya memerlukan. Semua ini berjalan dengan dilandasi jiwa Sepintu Sedulang, dapat disaksikan pada saat panen lada, acara-acara adat, peringatan hari-hari besar keagamaan, perkawainan dan kematian.

Tradisi ini lebih dikenal dengan sebutan " Nganggung ", yaitu kegiatan setiap rumah mengantarkan makanan dengan menggunakan dulang, yakni baki bulat besar.

The coorperation spirit of Bangka people is quite strong and deep rooted. People well easily lend their hand to help when needed. This spirit is based on Sepintu Sedulang philosophy (together in good time and bad time). This can be seen for example during pepper harvest, traditional functions, religius ceremonies, wedding, and funeral. This tradition is better know as "Nganggung", where each household delivers dishes of food in a 'dulang' (large rounded tray).

Perayaan Maulid Nabi

pict1896_277Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diramaikan dengan Tradisi Ngangung ( dimana setiap rumah membawakan makanan dengan menggunakan dulang, yakni baki bulat besar) dan dimeriahkan dengan berbagai lomba kesenian Islami. Merupakan kegiatan agenda tahunan berdasarkan kalender Islam yang dipusatkan di Kecamatan Mendo Barat.

The commemoration of the birth of Mohammed Prophet which main attraction is Nganggung Tradition whereas every home brings a voluntary offering of dishes in a big rounf tray exalted with various Islamic Art contests. This annual even based on Islamic Calendar is centered on the sub-district of Mendo Barat.

Ritual Mandi Belimau

mandi_belimau_277Upacara Adat membersihkan anggota tubuh dengan "air taubat". Kegiatan adat yang dilakukan masyarakat Dusun Limbung, Desa Jada Bahrin dan Desa Kimak, Kecamatan Merawang. Kegiatan ini dilaksanakan satu minggu sebelum datangnya bulan suci Ramadhan, mengambil tempat di pinggir Sungai Limbung.

Belimau Bathing is traditional ceremony of washing body with "air taubat" (repent water). This ceremony is commonly practiced by people of Dusun Limbung, Jada Bahrin Village and Kimak Village of Merawang Distric, and is generally practiced a week prior to holly Ramadhan fasting month. This ceremony takes place in Limbung riverbank.

Bangka Ceria Imlek

pict3818_277Perayaan selama satu minggu menyambut Tahun Baru Imlek yang diselenggarakan di Kota Sungailiat. Merupakan agenda tahuuanan mengikuti hitungan Kalender Cina.

This full-week gala celebrates Chinese New Year in the city of Sungailiat. This annual event is based on Chinese Calendar.

Sembahyang Kubur

tempat_ibadah_dewi_kwan_yin_277Upacara ritual ziarah kubur untuk menghormati para leluhur yang dilaksanakan di Perkuburan Kemujan Kota Sungailiat. Merupakan agenda tahunan Kalender Cina.

This ritual devoting to ancestors is held in Kemujan Cemetery, Sungailiat. This annual event is based on Chinese Calendar.

Sembahyang Rebut

pict8961_277Ritual budaya masyarakat cina memuja Dewi Kwan Im yang diselenggarakan di Kampung Sunghin, Kecamatan Merawang. Merupakan agenda Tahunan.

This annual event is held among Chinese community deifying Kwan Im goddes in Kampong Sunghin, sub-district of Merawang.

Pha Kak Liang

pha_khak_liang_277Tempat ini berada di Desa Kuto Panji, Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka, sekitar 2 km dari Kota Belinyu atau 53 km dari Kota Sungailiat. Pha Kak Liang adalah sebuah kawasan yang bergaya china, yang dibangun di daerah bekas tambang timah, yang luasnya mencapai 2 ha. Wisatawan yang datang kesini seolah berada di kawasan daratan Hongkong atau Taiwan. Daya tarik bagi wisatawan di sini yang tak kalah menariknya adalah pengunjung dapat menyaksikan ikan air tawar yang besar-besar bermunculan dipermukaan air pada saat kita berikan makanan yang telah disediakan oleh penjaga setempat. Menurut ceritanya ikan-ikan tersebut tidak boleh dipancing atau dimakan.

This place is located in Kuto Panji Village, Belinyu District, Bangka Regency, some 2 km from Belinyu District, Bangka Regency, about 2 km from Belinyu or 53 km from Sungailiat. Pha Kak Liang is a tourism area characterized with Chinese architecture which was build on exmining area in 2 hectares area. Tourist visiting this area fell like they are visiting Hongkong or Taiwan.

The interesting point for visitors of this place is that they can enjoy looking at big fresh water fishes emerging from the water when they are feeding with fish foo. According to local belief the fishes may not be eaten.

Vihara Dewi Kwan Im

img_0161_277Tempat ini berada dikaki bukit dan terdapat aliran air sungai, yang terletak di Desa Jelitik Kecamatan Sungailiat sekitar 15 km dari Kota Sungailiat.

Menurut kepercayaan masyarakat air tersebut dapat menyembuhkan penyakit, menjadi awet muda atau meminta sesuatu yang diinginkan. di vihara ini juga tersedia kolam pemandian dan vihara kecil untuk sembahyang.

This object is located in Jelitik Village, about 15 km from the city of Sungailiat, located in the foot hill, where a rivers flows in this area. It is believed that the water heals various disease, could preserve the youth and as the place for wishing something. This place is also completed with bathing pool and small vihara for praying.

Pemandian Air Panas Tirta Tapta Pemali

tirta_277Objek wisata satu ini merupakan aset wisata pantai yang terletak didesa Pemali Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka, sekitar 20 km dari Kota Sungailiat. Lokasi sumber air panas di Pemali pertama kali ditemukan pada zaman kolonial Belanda. Pada saat itu dilakukan eksplorasi timah oleh perusahaan B.T.W. (Bangka Tin Winning Bedrijt) yaitu perusahaan milik Belanda yang khusus bergerak disektor pertambangan timah di Pulau Bangka.

Setelah kemerdekaan RI perusahaan penambangan timah diambil alih dari pemerintahan kolonial menjadi sebuah perusahaan penambangan yang dimiliki oleh negara, yakni PT. TIMAH dan secara otomatis keberadaan lokasi sumber air panas menjadi bagian kepemilikan dan pengelolaan PT Timah. pada era dasa warsa 70-an, air panas pemali dipugar dan dikembangkan oleh perusahaan Timah, yang selama beberapa tahun sempat terawat dengan baik dan menjadi salah satu tempat rekreasi masyarakat . Air panas ini berasal dari air tanah aktif yang mengeluarkan belerang yang sangat ccocok bagi wisataan yang datang untuk kesehatan atau menghilangkan pegal-pegal dengan cara berendam dikolam air yang disediakan.

This object is one main tourism asset after beach tourism. The bathing site is located in Pemali Village, Pemali District, Bangka Regency of some 20 km from Sungailiat. Hot water location was first found during Dutch Colonial era when B. T. W (Bangka Tin Winning Bedrijf), a Dutch-owned named PT. Timah and automatically, the existence of the hot water pathing site was under management of PT. Timah. During 1970-es, the hot water bathing sources was renovated and developed by the tin minning company to become recreation place for surrounding people. The hot water is sourced from active soil which erupt shulpur that heals various health problems by submerging in hot water ponds available.

Hutan Wisata Sungailiat

Obyek wisata satu ini terletak dikelurahan Parit Padang, Kecamatan Sungailiat, tepatnya dijantung kota Sungailiat yang berhadapan dengan Masjid Agung. Tempat ini sering digunakan untuk berkemah bagi pelajar, pramuka dan remaja. Selain digunakan untuk kegiatan tersebut, tempat ini juga digunakan untuk istirahat sekedar menikmati pepohonan yang lebat dan tinggi.

The forest is located in Parit Padang Urban Village, Sungailiat District, situated right in the heart of the city of Sungailiat, directly face Agung Mosque. This forest is generally used by students for camping and also suitable for travellers to relax due to the comfortable atmosphere of the forest which is full of big and high trees.

Kampung Gedong

pict1440_277Perkampungan/pemukiman masyarakat asli china dapat kita temui didaerah Kuto Panji, kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, kurang lebih 54 km dari Kota Sungailiat. Selain itu terdapat pula kampung Gedong desa Lumut Kecamatan Riau Silip, kurang lebih 51 km dari kota Sungailiat atau kurang lebih 14 km dari Kota Belinyu.

Kehidupan mereka berdagang dan pembuat makanan khas Bangka seperti Kerupuk, kemplang, getas, dan lain-lain.

This settlement of China ethnic groups can be found in Kuto Panji area, Belinyu district, some 54 km from Sungailiat. We can also find such community in Kampung Gedong, Lumut Village, Riau Silip District, Bangka Regency, about 51 km from Sungailiat or some 14 km from Belinyu. Generally Chinese ethnics earn their living by running business such as making raditional food of Bangka like fish-snack and the other.

Gunung Maras

Gunung ini terletak di Desa Rambang Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka sekitar 70 km dari kota Sungailiat atau 33 km dari kota Belinyu. Gunung ini merupakan salah satu aset wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi, terutama oleh para penggemar lintas alam seperti hiking, berkemah dan mendaki gunung. Alamnya indah, pepohonan hutan yang cukup lebat menambah daya tarik sendiri.

The mountain is located in Rambang Village, Riau Silip District, about 70 km from especially by those who loves hiking, camping, and mountain climbing. Its beautiful nature, thick forest makes the mountain attractive to visit.

Bukit Betung

dsc_0021_277Kawasan hutan lebat di pinggir Kota Sungailiat berseberangan dengan kantor Bupati Bangka, dulunya merupakan tempat menyembunyikan diri dari kejaran kolonial. Puncak bukitnya menawarkan pemandangan kota Sungailiat yang mengesankan.

A hilly thick dense forest area right across the Regent's Office Hall of Bangka Regency. It was once a hiding place from the colonial's pursuit. The view from the top of the hill is breathtaking.

Gua Maria Belinyu

Gua MariaTerletak di Kecamatan Belinyu, tepatnya disebuah bukit yang bernama bukit Moh Thian Liang yang berarti Bukit Menggapai Langit yang dipenuhi dengan pepohonan hijau. Tempat ini ramai dikunjungi oleh umat beragama Katholik sebagai tempat memanjatkan doa kepada Bunda Maria. Selain itu ditempat ini juga dapat dilakukan prosesi Jalan Salib untuk mengenang kisah sengsara Yesus Kristus.

Waktu Kegiatan Ziarah :

1. Bulan Mei dan Oktober (Bulan Maria)

2. Bulan Juni-Juli, Desember-Januari (Natal, Tahun Baru)

3. Imlek, Idul Fitri, Cengbeng

4. Para Peziarah menentukan sendiri waktunya

5. No. Telp Paroki Belinyu (0715) 321331

Situs Kota Kapur

Situs ini terletak di Desa Kota Kapur Kecamatan Mendo Barat,tempat ditemukannya prasasti (batu bertulis) yang disebut Lingga dan Batu Yoni. Peninggalan sejarah Sriwijaya yang dulu mengirimkan utusannya untuk memberantas para perampok dan pemberontak

Makan Depati Bahrin

pict8956_277Makam ini terletak di desa Kimak Kecamatan Merawang. Lokasi ini dapat ditempuh sekitar 30 menit dari Kota Sungailiat. Depati Bahrin adalah salah seorang pahlawan Bangka yang menentang penjajahan Belanda. Kuburan di bawah pohon durian yangn sangat besar ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Upacara Adat Mandi Belimau.

Tugu Pahlawan 12

Monumen peringatan gugurnya 12 tentara keamanan rakyat melawan penjajah pada tanggal 12 Pebuari 1946 ( bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1365 H ) pukul 12.00 di km 12 Petaling.

Situs Kota Waringin

Peninggalan sejarah Raja Siak sebagai benteng pertahanan pengikut Demang Singayudha.

Benteng Kuto Panji

pict1484_277Bangunan peninggalan hartawan yang bernama Kapitan Kang / Bong Kiung Fu sebagai benteng terhadap serangan bajak laut. Dipercaya bahwa harta kekayaannya masih terpendam disekitar reruntuhan tersebut.

Rumah Adat

pict0313_277Peninggalan seni bangunan rumah gaya Melayu di Bangka yang telah ada sejak abad ke-15 dan berkembang dengan pengaruh cina, Arab dan Eropa sesudah perang dunia pertama.


Terletak di Desa Penyusuk kecamatan Belinyu dengan pantai yang landai dan alami serta dihiasi dengan bebatuan. Pantai ini banyak di kunjungi para wisatawan karena keindahan pantainya serta kejernihan airnya.

The natural and sloppy beach is marked by the clarity of its water surrounded by exotic isles where sea-turtle lays its eggs. The beach is located in Bukit Ketok Village, Belinyu district, about 77 km from Sungailiat


Pantai ini terletak di Desa Rebo Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sungailiat. Pantai ini masih alami, cukup menarik untuk kunjungi. Bentuk pantainya yang cekung, berpasir putih nan halus, yang sangat memikat wisatawan untuk datang berkunjung lagi.

Tikus beach is located in Rebo Village, Kenanga Urban Village, Sungailiat District. Tikus beach still preserve its naturality and much visited by tourism. The coast is decorated with smooth white sandand is indeed very attractive for tourist enjoy.


Terletak di kampung Bukit Kuala, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat. Pantai ini cukup unik, bersebelahan dengan Pantai Parai Tenggiri, dan mempunyai ciri khas adanya pohon yang tumbuh diatas batu.

Located in Kampung Bukit Kuala, Sinar Jaya Urban Village of Sungailiat district. This beach is quite unique, situated side by side with Parai Tenggiri Beach marked with a tree grows out of rocks..

Terima kasih atas Kunjungannya dan Jangan lupa tinggalkan komentar yach...!!!

My Blog List

  • - Pacaran dalam ajaran Islam Kita sering mendengar istilah pacaran islami. Banyak diantara kita yang membolehkan pacaran dengan alasan asal pacarannya islami...

About Me

My photo
Tangerang, Banten, Indonesia
Anda Akan Tahu Saya Seperti Apa Orangnya Jika Anda Tlah Mengenal Saya Lebih dari 6 Bulan dan Sebelum Anda Mengenal Saya, Jangan Pernah Menilai Saya Baik atau Buruk